Selasa, 10 September 2013


CERPEN: CINTA ITU SAKIT
Suatu hari yang cerah, ya… karena hari ini adalah hari awal aku naik kelas 8. kata orang sih, di kelas inilah kita akan menikmati indahnya masa sekolah.

·        DISEKOLAH
” whoyyyyyy” sapaku penuh semangat dengan berlari menghampiri teman-temanku (ruri dan restu)
Mereka hanya tersenyum
“ kalian dapat kelas apa??” kataku
“ aku dapat kelas 8B” kata ruri
“ kalau aku sih dapat kelas 8C” kata restu
“ lha aku?” kataku polos sepolos wajahku yang tanpa make-up
“ kamu gak tau?”
“hehehehe, aku telat tadi, ini aja baru nyampai”
“ udah BI A SA” jawab temanku kompak dan ada penegasan di kata "biasa"
“ tadi aku liat nama kamu tercantum di kelas 8E!” kata ruri
“ emang ada berapa kelas?” kataku
“ ada 6”
“ busyettt, aku kelas unggulan nomor 5!”
“ kalau itu mah bukan unggulan lagi, tapi have fun aja, inilah saat yang menyenangkan di SMP!”
Aku hanya menurut, ya aku memang waktu tes kelas, aku gak begitu semangat, jadi beginilah jadinya. di sekolah SMP ku ini sistemnya sebelum kenaikan kelas kami akan tes di lapangan kelas 7 sendiri, kelas 8 sendiri, dan dengan banyak guru yang mengawasi dari kanan-kiri, depan-belakang, dan atas. anak pinter-pinter akan dikumpulkan dalam 1 kelas dengan sistem kelas unggulan, jadi seperti aku mah dapat kelas yang anak-anaknya ya ...........

·        DI KELAS
Aku duduk sebangku dengan nadia, cewek manis dengan tai lalat di bawah bibir dan bodinya proposional.  Aku syok saat aku tau kalau aku1 kelas dengan 2 genk yang terkenal
1: genk beauty( iya sih aku akui kalau anaknya cantik-cantik)
2: genkdol( di sini anaknya gokil, tapi............ kalau udah marah mulutnya beracun banget)
aku? aku tidak punya siapa-siapa hanya dengan nadia cukup bagiku untuk melanjutkan kehidupan ini.
Saat jam istirahat, aku dan nadia lihat-lihat absen di meja guru.
“ eh siapa ni? ERWIN PRAKOSO, nama yang aneh yang 1 barat yang 1 jawa!” kata nadia dengan tertawa renyah.
“ itu tuh anaknya” kata ima teman sekelasku, kami menoleh kea rah yang di tuju ima. Cowok cakep, tinggi, putih, jago sepak bola, perfect

BEBERAPA HARI KEMUDIAN
kenapa aku menulis beberapa hari kemudian? karena di hari yang sebelumnya iasa saja seperti sekolah pada umumnya.
Saat pelajaran biologi.
“ ya ibu akan membagi kalian dalam bentuk kelompok dan kelompok ini akan sampai akhir semester!” kata guru biologi
Aku ditunjuk dengan Dewi, Riki,dan Erwin. Saat pelajaran dimulai.
“ hey kecil, catet tuh!” kata Erwin
“Busyet deh mentang-mentang situ tinggi” batinku dengan mencatat semua apa yang di terangkan oleh guru biologi itu.

Saat pelajaran olahraga, 
aku menjadi partner Erwin dalam penghitungan passing.
Saat aku sibuk menghitung, Erwin berhenti dan menoleh padaku
“ hay dek, aku dapat berapa?” kata Erwin sok cool
whattt???? Adek?? Seenak udel aja kalau ngomong!” kataku sedikit membentak
“ halah, kamu kan kecil, gapapa deh!”
“ sssttt, udah lanjutin sana” padahal di dalam hatiku "songong banget nih orang"
Ternyata benar mulai hari ini Erwin manggil aku adek, haduh.... malu banget, apalagi saat serius ngedengerin pelajaran, Erwin yang duduk di depanku langsung menoleh dan menggodaku dengan sebutan adek dan tidak henti-hentinya memandangiku.
Keesokannya aku dan teman-teman, tiba-tiba di suruh pindah ke laboratorium fisika karena kelas kita akan diperbarui, karena aku telat aku duduk di belakang dan anehnya lagi, sebelahku Erwin.
“Erwin lagi, Erwin lagi!” sungutku
diapun tersenyum memandangiku.
Saat jam istirahat aku becanda denga nadia, Erwin datang duduk 1 bangku denganku, aku kontan berdiri dan nadia langsung pergi.
“ lho, sini duduk ama aku! Aku mau ngomong serius!”
“ apa???” kataku
“ sini aku bisikin”
“ gausah bisik-bisik, kamu mau ngomong apa?”
“ sini deh”
Saat aku akan mendekatkan telingaku, ternyata Erwin menciumku, aku kontan langsung menamparnya.
“ dasar, itu namaya gak sopan” kataku marah
“ aku sayang sama kamu”
“ halah bulsit..” kataku lalu pergi
aku malu rasanya, semua anak yang ada di kelas menatapku

2 MINGGU KEMUDIAN
Saat kerja kelompok biologi, kami sudah kembali ke kelas
“ mana Erwin?” kata dewi
“ dia habis kecelakaan, ikut balapan liar!” kata Riki
Deg…. Aku kaget. aku gak tau perasaan apa setelah aku mendapat kabar itu. semua masih abstrak.
Saat pulang sekolah aku jalan kaki dulu sambil menunggu abang ojek
“ dek!” kata suara
Aku menoleh ke arah warung abmbu di seberang jalan.
“ adek” kata suara itu (Erwin) sambil melambai
dia ada di sebuah warung dan nongkrong dengan teman-temannya hanya saja salah satu tangannya di perban
“ aku sakit ni kok gak di jenguk sih??” sambungnya
“katanya sakit tapi kluyuran, gimana sih??” kataku sambil berlalu, dan aku masih mendengar suarnya teriak - teriak. 

1 MINGGU
“ aku kangen kamu, dek!” sapa Erwin setelah sembuh dari kecelakaan.
 Aku hanya berpaling muka, rasa itu kembali muncul, tapi aku masih belum tau apa itu?
lalu erwin duduk di sampingku dengan menagajakku ngobrol hinnga guru kami datang.
Keesokannya saat pelajaran olahraga, Erwin gak masuk lagi.
"erwin kemana sih?" kataku kepo
"cie yang nyariin. dia lagi di skors 1 minggu karena berantem kah kemaren itu? gak tau aku." kata ima
"mmmm" kataku sambil manggut-manggut, merasa sedih juga sih.
 Saat kami di suruh lari mengelilingi desa yang ada di sekitar sekolah, Erwin dengan asyiknya nongkrong di rumah temannya dan menyapa semua temannya termasuk aku:” adek! “
 Akupun menoleh+melongo
“ capek, ini minum dulu, ntar aku anter deh!” kata erwin dengan senyumnya
Aku langsung lari, malu rasanya. 
"ini anak gak ada urat malu ya? udah di skrs, keluyuran, nyapain anak-anak lagi" batinku
"kenapa kamu?" kata dea.
aku hanya menggeleng
""seneng, habis di sapa erwin?" katanya sinis
aku hanya diam saja.

BEBERAPA HARI KEMUDIAN
Jam kosong saat yang paling menyenangkan, aku main dengan Riki temanku 1 kelompok biologi dan dia sama denganku penngemar persebaya (sesama bonek), bertukar pin, saling berebut pin (ya hanya itulah yang bisa aku lakukan sebagai bonek mania, mengumpulkan sesuatu tentang persebaya). saat aku saling berebut pin, aku tidak sadar ekor mataku menangkap sosok erwin dengan muka di tekuk dan terus mandangin aku dan Riki
Saat aku memenangkan pin dari Riki aku langsung duduk di belakang dengan genkdol, ya aku dekat dengan genkdol. Dan Erwin datang “ dek, kayaknya kamu suka pin bonek ya?” katanya
“ gak biasa aja.” Kataku datar
“ kok tadi berebut dengan riki? gausahlah, nih aku kasih pin!”
“ gaperlu”
“CIEEE CIEEE” genkdol dan nadia serempak
“apaan sih?” jawabku dengan raut muka malu
“ akhir-akhir ini aku liat kamu seakan mejauh dariku, emang aku kenapa?”
 Aku hanya mengangkat pundak
“ aku nakal ya?”
“ menurut loe?? Kamu udah berapa kali gak masuk tanpa ijin, kena skors, dipanggil BP?”
“ oke, aku akan berubah asal kau jadi pacarku, aku janji itu, bahkan sampai ngomong ke orang tuamu aku mau”
"gaperlu win, lebih baik kita begini aja. menjadi teman" kataku
"tapi aku pengen lebih"
"ma'af ya?"
erwinpun berlalu

HARI ULANGAN SEMESTER II
  Dea kamu mau kemana!” kata Erwin yang sedang bicara dengan Dea di depanku yang lagi belajar di luar ruangan
“ aku mau kekantin, anterin yuk!” kata Dea dengan manja
“ walau ke ujung duniapun aku akan menemanimu” kata Erwin sok, sambil melirikku
Mereka ber-2 akhirnya pergi ke kantin,
“ dasar playboy cap bunting, apa2an ngomong kayak gitu bikin panas aja, Dea lagi katanya dulu gak suka karena Erwin nakal, sekarang??? Dasar munafik” batinku sambil meremas buku yang kubawa
“ kamu kenapa?” kata nadia
“ oh.. eh.. gapapa kok” kataku gelagapan
"kok aku malah sakit hati ya?" batinku
"yaudah yuk masuk aja" kata nadia

HARI KENAIKAN KELAS 9
Aku sekarang ada di kelas 9A.
Saat aku berkunjung ke kelas 9B
  eh ini dari Erwin” kata Indra sahabat Erwin
“ surat? Gak gentlemen banget sih?” kataku sinis
“ dia udah pindah sekolah”
“ o” kataku
aku pengen tanya tapi aku malu.

DIRUMAH
Aku membaca surat dari Erwin dengan Nadia

Dek…….
 Aku tau aku gak gentlemen nulis ini tapi, aku hanya ingin kamu tau kalau aku masih sangat menyayangimu, saat kau menolakku itu, hatiku hancur tapi aku berusaha menjadi anak yang baik, tapi kamu gak menoleh sedikitpun, malah kau dekat sama indara apalagi riki. Aku sangat kecewa akan hal itu, aku mencoba tuk mendekati cewek centil di sekolahpun kamu masih gak respon. Dan dengan ini aku memutuskan tuk pergi keluar kota, agar bisa jauh darimu walau aku tau itu sakit. Tapi ingatlah AKU AKAN TETAP MENCINTAIMU.

KAKAKMU
ERWIN

Nadia pun memandangiku dan dia berkata "aku tau kamu suka sama dia. aku tau kamu dulu juag cemburu sama Dea. asal kamu tau itu cuma buat manas-manasin kamu aja ka. kamu tau yang dulu erwin ngantar dea ke kantin, dea lalu ditinggal gitua aja saat kamu masuk, aku liat semuanya ka. "
Aku hanya bisa menangis karena telah mengabaikanmu. Aku juga akan terus menyayangimu win, sampai kapanpun.



THE END





Tidak ada komentar:

Posting Komentar